KREATIFScience

Sumur di Permukaan Sungai

Oleh : Noha Dian Saputra

MacaKata.Com – Bagi orang yang tinggal di wilayah bukan pegunungan, alias dataran rendah, biasanya, jika musim kemarau tiba, akan kekurangan air.

Kondisi terparah, bisa saja disebut kekeringan, karena memang suplai air bersih yang terus menyusut. ‎Sumur gali airnya makin sedikit. Sungai yang tadinya banjir, airnya terlihat sampai dasar tanah atau cadas.

Untuk mengatasi suplai air yang kurang tersebut, biasanya warga yang kreatif mencari sumber air lainnya.

Caranya, menggali sumur di bawah permukaan sungai di pinggir atau tengahnya. Kenapa? Karena air sungai yang mengalir di tempat itu, biasanya, meski kemarau selalu ada air yang mengalir. Juga tak kering. Karena lembab itu, maka kemungkinan air dalam resapan tanah dekat sungai itu cukup banyak.

Kondisi air yang berada di aliran sungai, kebanyakan memang kotor, telah tercampur sampah dan kotoran lainnya.

Namun, jika digali dan dijadikan tempat khusus air. Dibuat sumur gali misalnya. Orang Sunda dulu menyebutnya “Bebelik”‎, membuat bebelik buatan dengan cara menggalinya, itu akan membuat suplai air bersih tetap terjaga.

Sumur gali di bawah permukaan sungai, tentu saja tak memerlukan penggalian yang dalam. Tak sampai tiga meter pun, biasanya, air bersih sudah muncul.

Sumur gali yang digali bukan di permukaan sungai, biasanya membutuhkan kedalaman galian lebih dari sepuluh meter.

Di desaku, sumur gali itu bahkan lebih dalam lagi. Lebih dari 30 meter. Sehingga, karena banyak sumur gali yang lebih dalam, sumur yang berdekatan dengan sumur gali yang dalam itu, tak kebagian air. Tersedot semua airnya oleh sumur yang paling dalam.

Solusi bagi rumah yang berada di dekat sungai, memang sejatinya membuat sumur gali di bawah permukaan sungai. Hanya perlu waktu yang tepat saja untuk menggalinya. Yakni pada saat musim kemarau, ketika air sungai sedikit.

Setelah penggalian selesai, maka harus ditutupi kembali. Tujuannya untuk melindungi sumber air dalam sumur gali permukaan sungai itu tetap terjaga kebersihannya.

So, di tengah masyarakat yang kurang sadar menjaga kebersihan lingkungannya, memang, menjadi persoalan tersendiri. Padahal, dengan cara menjaga dengan tidak membuang sampah, justru akan melindungi orang-orang sekitar.

Persoalan kering kemarau panjang di wilayah dataran rendah, tentu saja merupakan solusi ketika ada sumur gali di tengah permukaan sungai yang kering kerontang. Semoga saja, tidak terjadi kemarau panjang.

Saat ini, meski panas cuaca kemarau, memang masih ada saja rintik hujan. Tapi aliran sungai terlihat sudah berkurang dan mengering sebagian. ‎(*)

Comment here