MACA – Biasanya rumah dibangun dengan bentuk persegi, setelah itu bagian atasnya barulah berbentuk segitiga. Kecuali, jika bangunan rumah itu atapnya ditutup sengaja seperti lantai. Maka genteng dari tanah, atau pun genteng dari bahan plastik sudah tak diperlukan lagi.
Kini, yang punya selera tinggi, juga untuk kebutuhan disewakan, kepentingan bisnis, rumah segitiga sengaja dibangun.
Bentuknya yang lancip seperti segitiga, bukan tanpa alasan. Itu seperti bentuk kain tenda ketika kita pramuka dulu. Hanya saja, bedanya, rumah segitiga dibuat permanen.
Dinding rumah segitiga ini menggunakan kayu-kayu dengan kualitas terbaik, termasuk bagian atapnya, tapi itu disesuaikan dengan bajet yang ada. Namun, meski bentuknya mungil dan kecil, rumah segitiga bisa berlantai dua atau tiga, tergantung selera.
Rumah segitiga juga sudah banyak diterapkan di wilayah bukan pegunungan. Saya lihat ada beberapa rumah yang halaman depannya dibiarkan tanpa ada bangunan. Tapi di ujung tanah, yang agak jauh dari pinggir jalan, nyatanya ada bangunan rumah berbentuk segitiga.
Itu saya saksikan di wilayah Kecamatan Cigasong. Sementara foto artikel ini, saya lihat berada di Kecamatan Talaga, mungkin ada juga di wilayah lainnya di Kabupaten Majalengka.
Tapi sangat menarik, menyaksikan dan melihat langsung rumah berbentuk segitiga. Kelihatannya sedikit dana yang keluar. Padahal sedikit lebih mahal. Makanya, peminat dan realisasi yang ada, tentang rumah segitiga masih jarang.
Bagian dalam rumah segitiga biasanya dilengkapi dengan alat-alat dapur dan kebutuhan yang kekinian.
Plafon jendela dan pintunya pun terbuat dari baja. Bisa saja dibangun dengan bahan yang lebih murah, namun, biasanya yang membuat dan menggagas akan terus mengusahakannya supaya tetap terlihat lebih nyeni dan bagus.
Rumah Segitiga di Majalengka mulai merata di bangun di tempat-tempat wisata. Kebutuhannya hanya satu, untuk menampung pengunjung menginap di tempat wisata itu. ****
Comment here