MACA – Bila membaca Undang-Undang tentang pemilu yang jumlah halamannya hampir 500 halaman, tidak menarik untuk dibaca per halaman. Karena memang, dari segi bahasa, kalimat yang tersusun sangat membosankan.
Kecuali, memang, yang sedang baca adalah orang yang medalami hukum. Namun, bagi penyuka bacaan, deretan halaman panjang, dengan kalimat yang terus diulang-ulang, serta ada ratusan dan ribuan pasal yang terus dituliskan, itu sangat sangat membosankan.
Sisi membosankan lainnya, fakta yang terjadi dalam penerapannya hanya sebagian saja. Sementara, jika bicara tentang bacaan fiksi, novel contohnya, maka di sana ada tokoh yang jadi subyek cerita. Ada plot dan ketegangan yang menceritakan suasana kehidupan, gambaran dunia keseharian, juga permasalahan yang diangkat! Dan solusi untuk menanganinya juga dihadirkan di sana.
Fiksi atau bacaan novel, hanya dibuat oleh satu orang, namun itu berdasarkan riset yang mendalam, juga hasil mencari referensi dari berbagai sumber.
Semetara UU, dibuat berdasarkan ratusan dan ribuan kepala orang, dibuat dengan cara bertahap, ada rancangannya, dan dibuat dengan banyak kepentingan. Novel dibuat hanya untuk menghibur dan mengedukasi setidaknya hanya untuk itu. ***
Comment here