MAJALENGKA – macakata.com – Universitas Majalengka (Unma) masuk dalam daftar kampus dengan indikator kinerja utama (IKU) bernilai Baik bersama ratusan perguruan tinggi lain di Indonesia.
Capaian IKU Baik, disandang Unma karena telah memenuhi 4 dari 8 indikator IKU, dengan demikian Unma berhak dan dapat undangan Dikti untuk mengajukan proposal hibah senilai Rp 400juta dari Dikti (direktorat jenderal pendidikan tinggi).
Sinergi dengan capaian IKU Baik, Universitas Majalengka terus berupaya mendongkrak peningkatan SDM di internal kampus (dosen) untuk melanjutkan studi ke jenjang doktoral, sehingga untuk tahun 2024 ini terdapat 4 orang dosen telah selesai studi S3.
Sementara di tahun yang sama ( 2024), Unma juga telah mendapatkan dana hibah baik dari provinsi Jawa barat maupun dari Pemkab Majalengka
“Tahun 2024 ini menerima hibah dari Pemprov dan Pemkab yaitu menerima hibah sebanyak 600juta rupiah, bangunan yaitu satu ruang pertemuan (ruang QC) yang telah selesai dibangun, sebesar 500 juta digunakan untuk peralatan multi media, kegiatan PKM, termasuk Videotron.” Tutur Rektor Universitas Majalengka, Dr. Indra Adi Budiman usai mewisuda 689 Sarjana dan Magister angkatan XXV tahun 2024, Sabtu (26/10) lalu.
Sedangkan dibidang penelitian dan pengabdian di tahun 2024 ini kata Indra, terdapat 7 Dosen menerima hibah penelitian dengan total dana sebesar Rp 695.194.000 dan 3 orang Dosen menerima hibah pengabdian pada masyarakat dengan total 236.927.000 serta hibah prototype 2 orang dosen dengan nilai 104juta rupiah.
Dan Untuk hibah prototipe ini ada di posisi ketiga se Jawa barat dan Banten, papar Indra.
“Unma juga saat ini merupakan salah satu dari 290 perguruan tinggi yang diundang untuk menerima insentif atas capaian 8 indikator kinerja utama yang berada di cluster 2 se-Indonesia.” Paparnya.
Sementara terkait sejumlah lulusan Universitas Majalengka, Indra menyebut bahwa para alumni saat banyak menyebar di sejumlah tempat strategis baik ada di lingkup pendidikan maupun industri .
“Dari informasi yang kami dapat itu banyak sekali kepala sekolah di berbagai daerah itu lulusan Unma termasuk juga lulusan-lulusan yang lain seperti di Fakultas Ekonomika dan Bisnis itu banyak tersebar banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang sekarang perusahaan besar yang masuk ke Majalengka, itu sebagai bukti bahwa lulusan Unma sesuai dengan kebutuhan pasar sesuai dengan kebutuhan industri,” pungkasnya.
Sementara, wakil rektor 1 sekaligus ketua pelaksana Wisuda Sarjana dan Magister angkatan XXV, Jaka Sulaksana, SP, M,Si, Ph. D menambahkan, salah satu capaian Universitas Majalengka, dimana saat ini Unma masuk dalah daftar perguruan tinggi bersama ratusan perguruan tinggi lain dengan capaian indikator kerja utama (IKU) Baik.
Hebatnya, semua perguruan tinggi yang mendapat capaian IKU Baik akan mendapatkan reward hibah dari Dikti.
“Kita termasuk dari sekian ratus perguruan tinggi dengan capaian IKU baik IKU (indikator kinerja utama), jadi kita masuk cluster 2, ada cluster 1 sampai 4, kita masuk cluster 2. Yang 4 cluster ini dapat reward dari Dikti yaitu hibah untuk tahun ini, kita diundang untuk memasukan proposal untuk reward hibah senilai 400 juta, itu salah satu pencapaian dari sisi 8 indikator dan Unma baru terisi 4 indikator minimal 4 baru bisa dikategorikan baik, banyak yang gak masuk di Jabar itu, dari sekian ribu.,” ungkap Jaka.
Sisi lain, Jaka juga menyinggung bagaimana Unma dengan visi nya sedang mencoba internasional melalui kerjasama internasional, dimna Dosen Unma akan mengajar di luar negeri, sebaliknya dosen dari luar akan mengajar di Unma.
“Visi kita sedang mencoba internasional, kerjasama internasional ke Malaysia (Asean) targetnya kita masuk konsorsium, itu perguruan tingginya dari berbagai negara, ada Malaysia ada Australi dan kita diundang, dosen kita diundang ke luar dan dari luar mengajar di Unma.” Tandasnya.
“kita dalam proses demikian karena untuk unggul itu kegiatan internasionalnya harus mapan, harus sudah rutin dilaksanakan bukan hanya insidental kita mengadakan seminar bareng, konferensi bareng, tapi yang lebih bagus lagi yang rutin, dosen ngajar kesana, dari sana kesini, kita mencoba merutinkan yang insidental, kaya seminar udah sering,” pungkasnya. (Enok Carsinah) **
Comment here