KISAH HIDUPLifestyle

Kebiasaan Zikir di Pagi Hari Rabu: Kunci Kesuksesan Bisnis Seorang Muslim

MACA – Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Ahmad (nama samaran) telah membangun rutinitas spiritual yang ia yakini sebagai sumber keberkahan dalam bisnisnya. Sejak lima tahun lalu, pria berusia 35 tahun ini konsisten melaksanakan zikir pagi di hari Rabu, sebuah kebiasaan yang ia pelajari dari seorang guru spiritual. Kini, bisnis ekspor rempah-rempah yang ia jalankan berkembang pesat, bahkan merambah pasar internasional. Menurutnya, kesuksesan itu bukan sekadar hasil kerja keras, melainkan juga buah dari kedekatannya dengan Allah melalui zikir di waktu yang ia anggap spesial: pagi hari Rabu.

Dalam Islam, zikir adalah praktik mengingat Allah melalui kalimat-kalimat thayyibah, doa, atau bacaan Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Surah Ar-Ra’d ayat 28:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Zikir pagi, khususnya setelah sholat Subuh, termasuk amalan yang dianjurkan. Namun, adakah keutamaan khusus berzikir di pagi hari Rabu? Dalam literatur Islam, tidak ada dalil spesifik yang menyebutkan keistimewaan hari Rabu. Namun, banyak ulama menjelaskan bahwa konsistensi dalam beribadah—termasuk memilih hari tertentu sebagai bentuk disiplin spiritual—bisa menjadi sarana meningkatkan fokus dan ketenangan batin.

Rutinitas Zikir Pagi Rabu yang Mengubah Hidup Ahmad

Ahmad memulai kebiasaan ini setelah menghadiri majelis ilmu yang membahas tentang kekuatan zikir dalam mengundang rezeki. Ia kemudian merancang rangkaian zikir khusus untuk pagi hari Rabu, menggabungkan ayat-ayat Al-Qur’an, doa Nabi, dan istighfar. Ritualnya dimulai pukul 05.00 WIB, seusai sholat Subuh berjamaah. Berikut praktik yang ia jalani:

  1. Membaca Surah Al-Ikhlas 3x

Surah ini disebut sebagai sepertiga Al-Qur’an. Ahmad meyakini bahwa membacanya di pagi hari membersihkan niat dan menguatkan tauhid, pondasi penting dalam bisnis yang halal.

  1. Membaca Ayat Kursi 7x

Ayat ini dikenal sebagai pelindung dari gangguan syaitan dan sumber keberkahan. Ia percaya, dengan membacanya, setiap transaksi bisnisnya terjaga dari kecurangan.

  1. Salawat Nabi 100x

Salawat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Rasulullah SAW. “Setiap kali bershalawat, saya merasa bisnis ini bukan sekadar urusan dunia, tapi juga jalan untuk meneladani akhlak Nabi dalam berdagang,” ujarnya.

  1. Istighfar 100x

Istighfar (memohon ampun) adalah kunci rezeki. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda: *“Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesempitan, dan kelapangan dari setiap kesusahan, serta memberi rezeki dari arah yang tidak disangka.”* (HR. Abu Dawud).

  1. Doa Sapu Jagad

“Rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina ‘adzaban-nar.”

Doa ini ia panjatkan agar bisnisnya membawa kebaikan dunia dan akhirat.

Korelasi Zikir Pagi dengan Kesuksesan Bisnis

Ahmad mengaku, sebelum rutin berzikir, bisnisnya seringkali dihambat masalah seperti utang menumpuk dan kesulitan mencari mitra. Namun, sejak 2017, ia mulai merasakan perubahan drastis. Berikut empat dampak zikir pagi yang ia rasakan:

  1. Ketenteraman Hati

Pagi hari adalah waktu krusial untuk menyusun strategi bisnis. Dengan zikir, pikiran menjadi jernih, emosi stabil, dan keputusan diambil dengan lebih bijak. “Dulu, saya mudah panik saat ada masalah. Sekarang, saya lebih percaya bahwa Allah punya rencana terbaik,” katanya.

  1. Jaringan Rezeki yang Meluas

Dalam setahun terakhir, ia mendapat klien dari Timur Tengah dan Eropa. Menurutnya, ini adalah buah dari istiqomah beristighfar dan bershalawat, yang membersihkan hati sehingga memudahkan silaturahmi.

  1. Terhindar dari Risiko Kerugian

Ayat Kursi yang ia baca menjadi “benteng” dari penipuan atau kerjasama yang meragukan. Beberapa kali ia mengurungkan niat bekerja sama dengan pihak yang tidak jelas track record-nya, dan belakangan terbukti pihak tersebut bermasalah.

  1. Keberkahan dalam Keuntungan

Meskipun omset meningkat, Ahmad mengaku tidak pernah merasa sombong. Zikir membuatnya sadar bahwa rezeki adalah amanah. Ia pun rajin menyisihkan 10% keuntungan untuk sedekah, yang justru membuat bisnisnya semakin lancar.

Pandangan Ulama tentang Istiqomah di Hari Tertentu

Sejumlah ulama kontemporer, seperti Ustadz Abdul Somad, menjelaskan bahwa memilih hari tertentu untuk amalan sunnah (seperti puasa Senin-Kamis atau zikir di hari Jumat) diperbolehkan selama tidak diyakini sebagai kewajiban. Konsep ini dikenal sebagai *al-muwazhabah* (kebiasaan terpuji). Dengan kata lain, berzikir di pagi Rabu sah dilakukan selama niatnya untuk mendisiplinkan diri, bukan menganggap hari tersebut memiliki keutamaan khusus secara syar’i.

Testimoni Pengusaha Lain

Bukan hanya Ahmad, beberapa pengusaha Muslim di komunitasnya juga mulai mengadopsi kebiasaan serupa. Rina, pemilik usaha kerajinan tangan, mengaku rutin zikir pagi di hari Selasa dan Jumat. “Bedanya, saya fokus pada Surah Al-Waqi’ah untuk memohon kelancaran rezeki. Tapi prinsipnya sama: konsisten dan yakin akan pertolongan Allah,” tuturnya.

Tips Memulai Zikir Pagi untuk Kesuksesan Bisnis

Bagi yang ingin meniru kebiasaan Ahmad, berikut langkah praktis:

  1. Tentukan Waktu Spesifik

Pilih hari dan jam yang memungkinkan untuk konsisten, misalnya 15 menit setelah Subuh.

  1. Susun Rangkaian Zikir Sederhana

Mulai dengan 3-5 bacaan (contoh: Istighfar 50x, Salawat 50x, dan doa khusus).

  1. Catat Perkembangan Bisnis & Spiritual

Amati perubahan dalam keputusan bisnis, relasi, dan ketenangan diri.

  1. Jangan Lupakan Usaha Nyata

Zikir bukan pengganti kerja keras, tapi penyempurna. Tetaplah analisis pasar dan tingkatkan kualitas produk.

Zikir sebagai Modal Spiritual

Kisah Ahmad mengajarkan bahwa kesuksesan bisnis tidak hanya bergantung pada strategi marketing atau modal materi. Ada dimensi spiritual yang sering terlupakan: kekuatan zikir sebagai sarana mendekatkan diri kepada Sang Pemberi Rezeki. Dengan konsisten berzikir di pagi hari Rabu—atau hari lain yang dipilih—seorang Muslim tidak hanya menanam benih keberkahan, tetapi juga melatih disiplin, kesabaran, dan rasa syukur. Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Jumu’ah ayat 10: *“Apabila sholat telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.”

Dengan menggabungkan ikhtiar lahir dan batin, siapa pun bisa menapaki jalan sukses yang diridhai-Nya.

Comment here