BERITAEKONOMIScience

Domba Bertanduk Empat, Pembawa Hoki Buat Bangun Masjid

Ada di Desa Majasari Kecamatan Ligung

MAJALENGKA – macakata.com – Dalam showroom itu ada ratusan Domba Garut. Hanya saja, yang paling mencolok dan bikin heboh sejak dua pekan lalu, ada dua ekor Domba Garut yang bertanduk empat.

Tanduk tersebut tidak seperti tanduk domba pada umumnya. Menjulur ke atas. Namun, biasanya hanya ada dua tanduk. Pada dua ekor Domba Garut yang berusia dua tahunan itu, yang satu berwarna putih, satunya berwarna hitam, ada dua tanduk tambahan menjulur ke bawah. Lengkap sudah keunikan dua Domba Garut ini. Meski ada dua domba, semuanya pejantan.

Sejumlah pengusaha yang masuk dalam sepuluh orang terkaya di Indonesia, asal Jakarta, rupanya pernah menawar dan nyaris membeli dua domba bertanduk empat tersebut.

Akan tetapi, pemilik Showroom sekaligus pemilik dua Domba Garut bertanduk empat tersebut, Aljun, 44 tahun, menolaknya. ‎Alasannya sepele. Si pengusaha yang berniat membelinya itu punya persyaratan yang terlalu banyak. Salah satunya, setelah transaksi akan segera menyembelihnya di depan masjid, uangnya diserahkan langsung ke panitia pembangunan atau DKM masjid.

“Saya menolaknya, karena terlalu banyak syarat. Dua domba itu saya jual semuanya Rp.200 juta,” ujarnya, saat ditemui di showroom domba miliknya, tak jauh dari balai Desa Majasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Aljun menceritakan, dua domba unik bertanduk empat itu, asalnya merupakan pemberian dari seorang sahabat. Tidak dibeli. Hanya menitipkan supaya domba tersebut dirawat dan dipelihara dengan kesungguhan hati.

“Yang satu dari Pameungpeuk. Satunya dari Indramayu. Dipercayakan kepada saya, dan inilah hasilnya. Saya pun tidak tahu, hasilnya malah unik begini, bertanduk empat.” ungkapnya.

Menurut Aljun, Domba Garut miliknya yang bertanduk empat itu merupakan suatu keberuntungan. Banyak kajian dan teori mistis dari sejumlah orang tentang domba bertanduk empat itu. Namun menurutnya, hanya merupakan kelainan genetik saja.

“Kalau menurut saya, ini hanya kelainan genetik. Memang saya berniat menjualnya, nantinya, kalau sudah terjual, 50 persen hasil penjualannya itu untuk rehabilitasi dan atau pembangunan masjid. Tapi sekali lagi, pembelinya harus membawa dua Domba Garut ini dari Majasari dulu, jangan disembelih di sini,” ujarnya.

Aljun menambahkan, soal Domba Garut yang bertanduk empat, sebelumnya pernah ia dengar ada di wilayah Sumedang. Waktu itu satu ekor dombanya dihargai Rp.150 juta. Namun itu sudah lama dan lupa tahun berapa.

“Dulu ada di Sumedang, dihargai 150 juta satu ekor,” ucapnya.

Aljun merasa bersyukur, karena saat ini, ia bisa memberdayakan masyarakat Desa Majasari Kecamatan Ligung. Selain punya ratusan domba di showroom miliknya, ia pun menyebarkan Domba Garut untuk dipelihara dan dirawat oleh warga Desa Majasari.

“Alhamdulillah saya memberdayakan masyarakat di sini. Apalagi setelah ada Showroom ini, daya jual untuk domba lebih termenej dan cukup mahal. Itu suatu keuntungan peningkatan ekonomi bagi masyarakat sini,” tandasnya. (MC-02)

Comment here