BANDUNG – macakata.com – Dalam beberapa pekan terakhir, berita di Indonesia diramaikan oleh kepulangan Habib Rizieq Syihab (HRS) pemimpin Front Pembela Islam (FPI), dari Arab Saudi.
Penyambutan HRS, yang besar-besaran di Cengkareng, Bandara Soekarno-Hatta, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia, yang sedang melawan Covid-19.
Dengan protokol kesehatan yang selama ini digaungkan pemerintah, sepertinya tidak ada sekat jaga jarak, penggunaan masker dalam mematuhi protokol tersebut, ketika dalam penyambutan di sana. Puluhan ribu orang berdekatan. Nyaris tak terlihat jaga jarak.
Tentu saja menimbulkan pro dan kontra. Belum lagi, ditambah dengan berbagai acara HRS, setibanya di tanah air. Para simpatisan bejibun, berbondong-berbondong ingin melihat, bersalaman, dan bertemu HRS, yang selama 3 tahun ini, menetap di Arab Saudi.
Banyak diantara kalangan masyarakat, baik di medsos, maupun yang real, merespon kerumunan simpatisan HRS di tengah Covid-19 yang masih melanda Indonesia, saling mengkritik satu sama lain. Saling lapor dan saling serang. Isu identitas digaungkan.
Hal ini tentu membuat sebagian masyarakat mengalami sedikit perpecahan selama beberapa pekan terakhir. Ada yang pro dan kontra.
“Saya kira fenomena masa FPI dan Habib Rizieq selama beberapa pekan terakhir, harus disikapi dengan cara musyawarah atau rembuk nasional. Jangan dianggap sebelah mata,” ujar penyair Bandung, Rendy Jean Satria kepada macakata.com, pada Selasa, 17 November 2020 di Bandung.
“Kita bisa saksikan sendiri di televisi, maupun youtube, banyak sekali masyarakat yang saling mengutarakan pendapatnya, baik cara yang intelek, hingga kalimat kasar sekalipun mudah ditemukan. Kita ini kan sama-sama bangsa Indonesia. Jangan sampai ada perpecahan umat,” ujarnya.
Penyair Rendy, pun mengisyaratkan agar sesama masyarakat Indonesia harus saling toleran, bergotong royong, dan saling menerapkan prinsip Pancasila.
“Ya salah satunya dengan rembuk nasional. Duduk bersama. Para petinggi Republik ini, harus melihat Fenomena ini dari sudut pandang yang lebih luas. Bicara dari hati ke hati,” ungkapnya.
Rendy juga mengingatkan tentang saat ini yang masih dalam situasi pandemi global. Protokol jaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun dalam air yang mengalir, bisa mencegah penyebaran Covid-19.
“Jangan sampai muncul kluster baru. Tetap jaga jarak dan memakai masker,” tandasnya. ( Rilis/MC-02)
Comment here