MAJALENGKA – macakata.com – Hingga hari ini persoalan sampah masih menjadi kendala yang susah diatasi. Hanya sebagian kalangan saja yang peduli, yang mau memanfaatkannya. Bahkan, bagi sejumlah penggiat sampah, mengumpulkannya dan menjualnya bisa mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.
Pemanfaatan sampah ini juga bisa digunakan untuk bersedekah atau bersodaqoh. Di Desa Sukawana Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Jawa Barat, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) memanfaatkan sampah dengan program gerakan masyarakat sedekah sampah atau Gema Sesa.
Program Gema Sesa ini mendapatkan sambutan yang positif dari warga setempat, juga kalangan lain. Alasannya, hasil yang didapatkan, kemudian untuk disumbangkan ke masjid. Selain itu yang lebih penting, sampah ini bisa mengurangi tumpukan sampah, yang biasanya dibuang warga secara sembarangan.
Sejumlah warga menyambut baik, mereka berterima kasih kepada pengelola sampah dengan program Gema Sesa-nya itu. Yang tadinya mau dibuang di pinggir jalan, warga dengan senang hati akan memberikannya kepada pengelola sampah.
“Jadi malu, biasanya saya buang ke tempat sampah yang ada di pinggir jalan. Tapi setelah ada program ini, saya sedekahkan. Itu lebih praktis. Sodaqoh untuk masjid pula,” ungkap beberapa warga Sukawana, Kamis, 18 Februari 2021.
Sementara itu, Ketua Bumdes Wana Raharja Desa Sukawana, Endin Hardianto mengatakan, program Gema Sesa merupakan program sosial yang dibuat oleh Bumdes Wana Raharja Desa Sukawana. Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi masyarakat yang hendak membantu pembangunan Masjid Al-Ikhlas di Desa Sukawana.
”Program ini dimulai November 2020. Hasilnya mencapai Rp1-2 juta perbulan,” ujar Endin, akrab dipanggil Kang Ehar.
Ehar menambahkan, sampah itu dikirim warga ke lokasi yang telah ditentukan. Sementara pihak Bumdes menugaskan orang untuk memilah sampah, yang kemudian bisa dijual kembali.
“Penjualan sampah perbulan bisa mendapatkan sekitar Rp2 juta-an. Itu semua untuk pembangunan dan pemeliharaan masjid,” ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah aktifis pecinta lingkungan di Majalengka, masih menyayangkan adanya tumpukan sampah di beberapa titik pinggir jalan. Selain menggangu pemandangan, juga menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi ini tidak ditunjang oleh kesadaran warga yang masih membuang sampah sembarangan. Juga, faktor minimnya fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. (MC-03)
Comment here