MAJALENGKA - MacaKata.com – Sejalan dengan Instruksi Presiden No. 12 Tahun 2016 tentang gerakan nasional revolusi mental (GNRM) yang meliputi lima tema, yakni gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib, Bersatu dan Mandiri, Universitas ternama di Kabupaten Majalengka yakni Unma mengadaptasikannya dengan tema utama Teguh Tekad, Bangkit demi Negeri.
Program yang telah ditentukan dari pusat ini, akan dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Majalengka (Unma) sesuai dengan tema, memilih kegiatan wira usaha desa sebagai pengembangan kewirausahaan berbasis digital, bagi pelaku UMKM di desa-desa yang ada di Kabupaten Majalengka.
Rektor Unma, Indra Adi Budiman mengatakan, metode yang digunakan yakni melakukan pemberdayaan kelompok sasaran. Tentunya melakukan upaya sosialisasi, pelatihan, diskusi, simulasi, pendampingan dan penyuluhan.
“Juga akan diajarkan praktek langsung kepada kelompok sasaran. Sasarannya tentu saja pelaku UMKM, koperasi desa,” ungkapnya, Senin, 22 Agustus 2022.
Indra menambahkan, kegiatan GNRM ini, tentunya akan semakin meningkatkan pengalaman mahasiswa maupun dosen Universitas Majalengka belajar di luar kampus.
“Sekaligus sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat, juga meningkatkan kapasitas dosen dan mahasiswa, sebagai penggerak wirausaha desa, demi terwujudnya kemandirian desa,” ucapnya.
Ketua Pelaksana Kegiatan GNRM Unma, Dadang Sudirno mengatakan sektor UMKM menjadi kunci utama untuk memulihkan perekonomian, mengingat UMKM telah banyak mempekerjakan tenaga produktif, mendukung keluarga terdampak, sekaligus sebagai upaya reaksi dan kesiapan dunia usaha memulai kegiatan ekonomi pasca pandemi.
“Sektor UMKM memiliki potensi besar untuk dikembangkan, sebagai leading sektor paska pandemi untuk memulihkan ekonomi,” ujarnya.
Dadang menambahkan, menurut data dari Kementrian Koperasi dan UKM menyebutkan, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia pada 2021 mencapai 64,19 persen atau senilai Rp 8,6 triliun. Sektor UMKM memiliki peran terhadap perbaikan ekonomi, dengan kemampuannya menyerap 97 persen tenaga kerja, dan mengintegrsikan investasi sebesar 60,4 persen.
“Ditambah, ada kebijakan pemberian bantuan untuk para pelaku UMKM yang rentan, relaksasi kredit, pembiayaan modal. Oleh karenanya, kami dosen dan mahasiswa Unma akan terjun ke wilayah dan tataran UMKM di desa-desa, dan membantunya dengan sistem digitalisasi, sehingga potensi potensi UMKM yang ada di Kabupaten Majalengka, bisa terus eksis dan semakin maju juga berkembang,” ujarnya. (Diana)
Comment here